Sebagai manusia normal,
kebutuhan biologis adalah salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi dengan cara
yang sehat. Terpenuhinya kebutuhan biologis dengan baik akan mendatangkan
ketenangan dan kebahagiaan, bahkan menjadi salah satu faktor penting dalam
menjaga keharmonisan keluarga. Vitalitas pria merupakan hal yang sangat penting
dalam memenuhi kebutuhan biologis. Sayangnya vitalitas pria tidak selamanya
dalam kondisi baik. Selain faktor usia yang menua, vitalitas pria pun akan
berkurang fungsinya karena adanya penyakit tertentu yang diderita.
Penyakit apa sajakah yang
bisa mengganggu vitalitas seorang pria? Mari kita simak pemaparan berikut ini.
Peyronie.
Penyakit yang dialami oleh pria yang ditandai dengan tumbuhnya plak (lapisan
kulit yg mengeras) pada bagian kulit sekitar penis. Plak muncul bukan hanya
pada bagian kulit, tetapi juga tumbuh pada jaringan erektil penis sehingga
mengganggu aliran darah menuju ujung penis.
Diabetes.
Penyakit
ini mengintai bagi pria dan wanita. Hal yang menakutkan dari penyakit ini
adalah rusaknya organ-organ tubuh termasuk organ reproduksi. Kadar
gula darah yang tinggi menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah dan
merusak saraf, termasuk pembuluh darah ke daerah reproduksi. Inilah yang
menyebabkan terjadinya gangguan fungsi ereksi.
Hipertensi. Penyakit hipertensi atau tekanan
darah tinggi, ini juga merupakan faktor utama yang menyebabkan terjadinya
gangguan seksual. Tekanan darah tinggi merupakan jenis penyakit yang tidak bisa
kita hindari, jenis penyakit ini bisa terjadi karena faktor keturunan atau
karena kebiasaan sehari-hari.
Bagaimana
hipertensi mengganggu vitalitas pria ?
-
Tekanan darah tinggi menyebabkan dinding pembuluh darah
menjadi kaku, sehingga lama kelamaan lumen pembuluh akan menyempit. Kejadian
ini tidak hanya di bagian pembuluh jantung atau otak, melainkan juga di bagian
genital. Akibatnya, aliran darah ke genital berkurang. Gangguan ereksi pun
sangat mungkin terjadi.
-
Tekanan darah tinggi akan mengganggu jaringan arteri
pada alat vital yang mana ini berfungsi untuk mencapai dan mempertahankan
ereksi. Hal ini juga memungkinkan alat vital tidak mampu merilekskan
otot-ototnya dan sebagai akibatnya darah tidak dapat mengalir menuju daerah
alat vital.
-
Pria yang
menderita hipertensi lebih sering memiliki tingkat testosteron rendah, dimana
testosteron ini memainkan bagian yang sangat penting dalam semua bidang
kehidupan seks seorang pria.
-
Obat-obatan untuk mengobati hipertensi jika dikonsumsi
terus menerus dapat mengganggu vitalitas pria.
Kadar
kolesterol tinggi. Kolesterol yang terus-menerus tertimbun dalam
pembuluh darah menyebabkan mengerasnya dan menyempitnya pembuluh darah.
Penyempitan pada penis menyebabkan terjadinya kesulitan ereksi. ( 6 Tips Mudah Mencegah Kolesterol Tinggi )
Stroke. Serangan stroke, dapat
menyebabkan menurunnya fungsi saraf. Akibatnya, aktivitas neurotransmitter
berkurang dan menurunkan rangsang saraf sehingga menimbulkan gangguan ereksi.
Penyakit
infeksi. Infeksi kronis seperti TBC, HIV, hepatitis mengakibatkan
kemunduran kerja neurotransmitter dan penurunan kadar estrogen yang kemudian
menimbulkan turunnya libido.
Kanker - Disfungsi
Ereksi bisa terjadi kepada penderita kanker disebabkan oleh penggunaan
obat-obatan penyembuh yang mengandung anti-androgen. ( Menyembuhkan Kanker Tanpa Operasi )
Selain
penyakit-penyakit tersebut, vitalitas pria akan terganggu karena adanya trauma
dan stress. Trauma yang langsung mengenai daerah
kemaluan akan merusak korpus kavernosum, saraf, dan pembuluh darah yang
akhirnya menyebabkan gangguan ereksi.
Sedangkan stress mampu melelahkan
mental dan menghambat kerja neurotransmitter, sehingga tidak terjadi rileksasi
otot polos. Akibatnya, ereksi terganggu.
Sign up here with your email
2 comments
Write commentsTeh...ieu blog teh Meti husus kesehatan, yaa
Replyiya teh Eka
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon