Ajaran Islam mengatur semua aspek kehidupan kita, sejak manusia masih dalam kandungan hingga masuk ke liang lahat, semua ada aturannya. Termasuk dalam bab makanan. Ada beberapa daging binatang yang haram kita makan, salah satunya adalah daging babi.
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan daging hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah….” (Qs. Al-Maidah ayat 3)
Mengapa Allah Swt. melarang kita memakan daging babi? Tentu ada alasan kuat. Beberapa ahli pangan melakukan penelitian dan ternyata menemukan hal yang cukup mencengangkan, yaitu:
1. Dalam tubuh babi banyak mengandung parasit, bakteri, bahkan virus yang berbahaya, sehingga dikatakan sebagai Reservoir penyakit. Virus normal A1 (Strain H1N1 dan H2N1) tidak akan menular langsung kepada manusia, virus ini akan mati pada suhu 600. Namun pada tubuh babi, virus ini bisa bermutasi hinga menjadi H5N1. Virus H5N1 bisa menular kepada manusia.
2. Daging babi sangat sulit dicerna karena banyak mengandung lemak. Sehingga jika dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan kolesterol dalam tubuh tinggi, pengerasan pada urat nadi, tekanan darah naik, radang pada sendi-sendi.
3. Di dalam tubuh babi terdapat berbagai macam cacing, di antaranya cacing pita. Jika tidak dimasak dengan baik, telur cacing pita ini tidak mati dan akan masuk ke dalam tubuh manusia. Kemudian berkembang di dalam tubuh manusia hingga menjadi besar.
4. Babi merupakan binatang yang sangat jorok. Babi suka memakan kotoran, bahkan kotorannya sendiri. Sehingga di dalam tubuhnya banyak parasit, bakteri dan virus.
5. Babi berleher pendek maka membunuhnya tidak dengan cara disembelih. Padahal, jika hewan disembelih, maka kotoran dan racun dalam tubuhnya yang terdapat dalam darah akan keluar. Kotoran, racun, telur cacing dan senyawa berbahaya lainnya akan menempel pada daging babi.
Subhanallah, sungguh benar apa-apa yang menjadi ketetapan Allah Swt.. Diharamkannya sesuatu pasti ada sebabnya. Jadi sekarang kita memahami ya, kenapa babi diharamkan. Semata-mata, karena Allah Swt. sayang sama kita.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon